April 19, 2017

Programming lua part 1

Saya kemarin iseng-iseng nyari tau sesuatu yang bisa saya explore ahirnya saya menemukan lua, dan menurutku bahasa pemrograman lua cukup simple dan gampang dicerna. lua memang sengaja dirancang supaya dinamis, ringan dan ringkas dan yang paling penting tidak memiliki aturan yang ketat.

marilah kita mulai menulis skrip lua kita beri nama hello.lua

 #!/usr/bin/env lua5.2  
 print("Hello, Lua!");  
 -- ini sebuah komen satu baris  
 --[[ ini digunakan untuk membuat komen beberapa baris   
 dan tidak akan ditampilkan. ]] 
output: 
$ chmod +x hello.lua
$ ./hello.lua
Hello, Lua!
$

#!/usr/bin/env lua5.2 lua5.3 merupakan baris yang kita gunakan untuk pemberitahuan ke komputer kita bahwa kita ingin menggunakan intepreter lua5.2, lua5.3 dll bisa juga untuk python, bash dan semua script yang kita buat tapi karena kita membua script lua jadi kita memanggil intepreter lua sedangkan 5.2 atau 5.3 merupakan versi dari lua yang akan kita pake

print() merupakan sebuah fungsi atau method untuk mencetak tulisan kedalam monitor dalam hal ini pada terminal dan sekaligus create newline jika tidak ingin newline maka gunakanlah io.write().

begitulah aku harap dapat dipahami, aku sulit sekali menulis sesuatu yang bisa mudah ditangkap orang, pada part 2 nanti insya allah akan saya tuliskan mengenai pembuatan fungsi pada lua, terima kasih buat yang udah baca.

Tidak ada komentar:

mencoba menggunakan zram di raspberry pi

saya beberapa hari yang lalu mencoba mengaktifkan zram untuk membuat cadangan jika ram udah hampir penuh untuk dipindah ke zram, sejauh ini...